Didik Keluargamu Untuk Mendirikan Shalat
DAFTAR ISI
- Sebaik-baik Amal Adalah Shalat
- Perintahkan Keluargamu Untuk Mendirikan Shalat
- Didik Keluargamu Untuk Menjaga Shalat
- Suami Tidak Shalat
- Bimbinglah Keluargamu Mendirikan Shalat
Bagaimana Bergaul Dengan Keluarga yang Tidak Mengerjakan Shalat
- Anak Melalaikan Shalat, Bagaimana Menyikapinya?
- Bagaimana Caranya Memukul Anak yang Meninggalkan Shalat?
- Isteri Meminta Talak Karena Suami Meninggalkan Shalat
- Sudah Memerintahkan Untuk Shalat Tetapi Mereka Tidak Mau Mendengarkannya
Tidak diragukan lagi bahwa perkara shalat merupakan perkara paling agung dan paling penting dalam syariat. Dia merupakan tiang agama, lambang kesuksesan, tanda ketakwaan. Dia adalah amal yang paling pertama dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat. Jika hisab shalatnya baik, maka baiklah seluruh amalnya, sedangkan jika shalatnya buruk, maka buruklah seluruh amalnya.
Tidak diragukan pula bahwa memperhatikan pendidikan anak dengan pendidikan Islam yang benar untuk menegakkan shalat, bertakwa kepada Allah dalam ucapan dan perbuatan, merupakan tanda-tanda mendapatkan taufik dan jalan yang benar.
Allah Ta’ala berfirman kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.” [Thaha/10:132]
Maksudnya adalah perintahkan keluargamu menunaikan shalat, doronglah mereka melaksanakannya, baik yang fadhu maupun yag sunah. Perintah terhadap sesuatu adalah perintah dengan segala sesuatu yang tidak sempurna sesuatu tersebut kecuali dengannya. Maka itu juga merupakan perintah untuk mengajarkan mereka, apa yang menyebabkan shalat menjadi sah atau batal atau apa yang menyempurnakannya. (Tafsir As-Sa’di, hal. 517)
Allah Ta’ala befirman tentang Nabi Ismail alaihissalam,
وَكَانَ يَأْمُرُ أَهْلَهُ بِالصَّلاةِ وَالزَّكَاةِ وَكَانَ عِنْدَ رَبِّهِ مَرْضِيًّا
“Dan ia menyuruh ahlinya untuk bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya.” [Maryam/19: 55]
Allah Ta’ala berfirman kepada orang yang beriman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras….” [At-Tahrim/66: 6]
Maksudnya adalah perintahkan mereka melakukan yang ma’ruf dan cegahlah mereka dari perbuatan munkar, jangan sia-siakan mereka dimangsa neraka pada hari kiamat.” [Tafsir Ibnu Katsir, 5/240]
Abu Daud (no. 495) dan Ahmad (6650) meriwayatkan dari Amr bin Syuaib dari bapaknya, dari kakeknya, dia berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ”
مُرُوا أَوْلادَكُمْ بِالصَّلاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ ، وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ (وصححه الألباني في “الإرواء”، رقم 247)
“Perintahkan anak kalian untuk shalat saat mereka berusia tujuh tahun, pukullah mereka (jika tidak melaksanakan shalat) saat mereka berusia sepuluh tahun. Bedakan mereka di tempat tidurnya.” [Dishahihkan oleh Al-Albany dalam Irwaul Ghalil, no. 247]
Artikel asli: https://almanhaj.or.id/127767-didik-keluargamu-untuk-mendirikan-shalat.html